GENERASI, MALANG – Konflik antara Iran dan Israel telah menimbulkan kekhawatiran di daerah kawasan. Kekhawatiran tersebut juga menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pengajar Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang, Profesor Gonda Yumitro berpendapat, posisi diplomatik Indonesia bisa berdampak terhadap situasi peperangan itu.
Gonda mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh memihak siapapun dan perlu berhati-hati menyikapi dinamika yang berkembang saat ini. Banyak Warga Negara Indonesia yang bermukim di kawasan dekat peperangan antara Iran melawan Israel. Sikap diplomatik Indonesia akan berdampak pada keselamatan warganya. Ia mendorong agar Indonesia tetap aktif mendukung perdamaian dunia dan menentang segala macam bentuk penjajahan.
“Tentu, Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi perdamaian dunia. Menolak keras segala bentuk serangan yang dapat menimbulkan korban sipil. Maka menurut saya, Indonesia tetap pada posisi normatif dan memikirkan kondisi WNI yang bisa terdampak di kawasan,” tambahnya.
Merunut sejarah konflik yang terjadi, Gonda menjelaskan bagaimana Republik Islam Iran berdiri. Melihat sejarah pada 1979, yakni Revolusi Ruhullah Khomeini mengkudeta Shah dan mendirikan Republik Islam Iran, identitas utama Khomeini adalah tidak menerima imperialisme Amerika Serikat dan sekutunya Israel.
Sejak saat itu, hubungan dengan Israel terputus. Adanya perseteruan pada tahun tersebut, membuat hubungan Israel dan Iran yang pernah mesra menjadi terganggu.
“Serangan kemarin hanya sebagai pengingat bahwa Iran mempunyai power yang cukup,” katanya.
Dunia perlu merespon konflik Iran dan Israel untuk menciptakan perdamaian. Dikatakan Gonda, jika konflik terus berlanjut dan meluas, banyak kerugian yang akan dirasakan. Masing-masing pihak memiliki dukungan di belakang, meski begitu tidak menghindari potensi kehancuran akibat peperangan.
“Jika serangan terus berlanjut, dampak perang akan semakin meluas. Maka dari itu, sekutu sangat mewanti-wanti Israel untuk tidak membalas serangan dari Iran. Banyak kerugian yang akan terjadi, tidak hanya negara tetangga Iran dan Israel saja, tetapi seluruh dunia akan terkena imbasnya,” ucapnya, Kamis (18/4/2024).
Di akhir, Gonda menyampaikan, perang yang berkelanjutan perlu dihindari. Segala upaya yang ada perlu ditingkatkan untuk mencegah perang yang lebih luas terjadi. Masyarakat Indonesia juga perlu memiliki pandangan yang lebih kritis supaya tidak merugikan kepentingan nasional di kawasan, mengingat banyaknya WNI yang tinggal di kawasan dekat konflik antara Iran dan Israel.(*)