Sebuah video berdurasi 30 detik di grup Facebook menyebarkan klaim bahwa akar Bajakah dapat mengobati kanker. Di dalam video itu, terlihat seorang lelaki yang memotong bagian pohon di hutan, kemudian ia meneguk air yang keluar dari akar pohon tersebut.
Benarkah akar Bajakah dapat menyembuhkan kanker?
PEMERIKSAAN KLAIM
Melalui situs resmi, Kementerian Kesehatan RI memberikan klarifikasi mengenai klaim akar Bajakah untuk mengobati kanker. Kepala Balai Besar Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Akhmad Saikhu mengingatkan masyarakat untuk tidak langsung percaya terhadap klaim akar Bajakah dapat mengobati kanker karena masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
“Penyembuhan kanker secara kuratif harus melalui penegakkan diagnosis dokter. Penggunaan obat tradisional atau jamu untuk menguatkan daya tahan tubuh boleh saja. Namun, tidak bisa dikatakan itu menyembuhkan kanker,” katanya, pada Kamis (15/8/2019).
Dilansir dari Tempo, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Joeni Setijo Rahajoe mengingatkan bahwa meskipun hasil penelitian pelajar SMA Negeri 2 Palangkaraya mengenai akar Bajakah pada tahun 2019 perlu diapresiasi, namun masyarakat diminta untuk tidak terjebak dalam euforia khasiat akar Bajakah, karena belum teruji secara klinis.
Sebelumnya, tiga pelajar SMA Negeri 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yaitu Yazid Rafli Akbar, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani melakukan penelitian dan menemukan bahwa meminum rebusan akar Bajakah dapat mengobati kanker.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap dua tikus yang diinjeksi sel tumor, kemudian dua tikus itu diberi cairan hasil rebusan akar Bajakah. Menurut hasil penelitian mereka, sel tumor pada dua tikus mengecil hingga musnah dalam waktu dua bulan. Lalu, tiga pelajar tersebut mendapatkan medali emas pada World Invention Creativity Olimpic di Korea Selatan.
“Saya harap masyarakat bijaksana menyikapi khasiat Bajakah yang sedang viral, karena apakah betul Bajakah ini benar-benar terbukti bisa menyembuhkan kanker atau tidak, itu masih perlu melalui tahapan proses uji klinis yang panjang. Dan, setahu saya kanker itu penyakit yang tidak mudah proses penyembuhannya,” kata Joeni.
Selain itu, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Mangestuti Agil menyampaikan bahwa penggunaan Bajakah oleh suku asli Kalimantan sudah berlangsung turun-temurun untuk tujuan kesehatan. Awalnya, berkaitan dengan penggunaan tanaman di sekitar pemukiman untuk masalah kesehatan ringan, seperti nyeri, batuk, pilek, gangguan saluran pencernaan, dan alergi.
Ia menjelaskan bahwa khasiat berbagai zat yang dikandung Bajakah, dapat digunakan untuk mempertahankan dan mencegah kerusakan sel. Salah satunya, zat golongan fenol. Sebab, kerusakan sel-sel merupakan pemicu terjadinya penyakit ganas, seperti kanker.
“Dari beberapa studi Bajakah yang saya baca, ada yang menemukan zat kandungan golongan fenol, termasuk flavonoid. Baik untuk kesehatan sel. Namun, uji antikanker masih perlu dilakukan dan penggunaan Bajakah untuk tujuan itu (pengobatan kanker, Red) masih memerlukan perjalanan sangat panjang sekitar 8-10 tahun, termasuk uji aktivitas, zat kandungan, standarisasi bahan, hingga uji klinik,” katanya pada Generasi News, Jumat (26/4/2024).
Prof. Mangestuti menegaskan bahwa perlu dilakukan studi penggunaan turun-temurun Bajakah, termasuk bagian akar, batang, dan daun untuk kesehatan secara langsung dari sumber asli. Serta, fokus melakukan studi pada penggunaan rutin untuk kesehatan umum, bukan hanya sebagai anti kanker.
“Pelajari pemilihan bagian tanaman yang dipakai, cara pakai, pantangan, kebiasaan hidup, cara penyiapan dan pembuatan, hingga efek samping yang mungkin terjadi. Jangan terpancang pada penggunaan Bajakah sebagai anti kanker. Minumlah bajakah untuk mencegah kerusakan sel,” pungkasnya.
KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan fakta Generasi News, video dengan klaim akar Bajakah dapat mengobati kanker adalah belum ada bukti. Meminum rebusan akar Bajakah belum benar-benar terbukti dapat mengobati kanker. Namun, berbagai zat yang terkandung pada Bajakah dapat mencegah kerusakan sel.
Uji antikanker masih perlu dilakukan dan penggunaan akar Bajakah untuk pengobatan kanker masih membutuhkan perjalanan panjang 8-10 tahun lamanya, sebab perlu melalui proses uji aktivitas, zat kandungan, standarisasi bahan, dan uji klinik. (*)
Penulis: Rangga Prasetya Aji Widodo
*Daftar tautan:
- Hoaks di Facebook: https://www.facebook.com/groups/330453495057931/permalink/1154563369313602/?mibextid=YIjw0uDPbU8WYW2J
- Situs resmi Kemenkes RI mengenai klaim akar Bajakah untuk mengobati kanker https://www.kemkes.go.id/eng/rilis-kesehatan/ristoja-ungkap-tumbuhan-obat-kanker
- Peneliti BRIN soal akar Bajakah https://www.tempo.co/abc/4578/belum-terbukti-secara-klinis-pakar-minta-warga-tidak-terjebak-euforia-khasiat-kayu-bajakah